Indonesia jadi Cerminan mayoritas Muslim oleh Dr. zakir Naik


Dr. Zakir naik Kali ini saya akan menulis artikel tentang ceramah Syekh Dr. Zakir Naik.
Tentang pertumbuhan Islam di Dunia,  ceramah ini saya dapat dari chanel youtube dan saya ketik ulang ceramah yang disampaikan lewat video youtube. Berikut ceramahnya. Selamat membaca.

“Wahai Arjun, terbaktilah orang-orang yang mendapat kesempatan untuk berperang. Dan jika kau mati di medan perang, kau akan pergi ke svarga(surga) atau jika kau kembali dengan aman, maka Allah akan memberimu harta rampasan perang.” Benar-benar sama apa yang di sebutkan dalam sahih Bukhari vol. 4 kitab Jihad hadist nomor 46, ini juga disebutkan dalam Bhagavad Gita bab 2 ayat 37. Ketika kritik seperti Arun Shourie menuduh tentang kesalahan Quran, mereka belum membaca kitab Hindu mereka sendiri.

Sangat mudah, aku tidak pernah punya masalah ketika berdakwah kepada Hindu. Mayoritas umat hindu, ketika mereka mendengar ceramah ku, mereka langsung.. Mungkin ada sebagian kecil politisi, politisi suka menciptakan fitnah dan isu miring. Jadi politisi kemungkinan tidak menyukai ceramah ku karena ” Zakir membuat Hindu dan Muslim menjadi bersatu.” Jadi mereka menciptakan fitnah untuk suatu hal, selain itu, dengan umat Hindu pada umumnya aku (Dr. Zakir naik) tidak ada masalah. Saya mengutip kitab mereka agar mereka lebih memahami Islam. Dan banyak kritik terhadap Islam, mereka mengutip ayat terkenal dari

surat At-Taubah (9): 5 yang berbunyi ” Dimana saja kau menemukan orang-orang kafir, bunuhlah mereka. ” 

dan Arun Shourie dalam bukunya The World of Fatwas, mengutip ayat yang sama dan dia memberikan referensinya “Quran berkata dalam surat At-Taubah (9):5 “Kapanpun kau menemui orang kafir (Hindu),” dia menambahkan kata hindu”, kau bunuh mereka.” 

Dan ketika kau membuka Quran, surat At-Taubah (9):5 dan kau membaca terjemahannya, Quran memang mengatakan “Kapanpun kau menemui orang-orang kafir, bunuhlah mereka.” 

Tapi ini dikutip jauh dari konteksnya. Untuk mengerti konteksnya, kau harus baca mulai dari Ayat nomor. 1, yaitu surat At-Taubah(9):1, bahwa ada perjanjian damai antara Muslim dan kaum musyrik Mekkah. Perjanjian damai ini secara pihak dilanggar oleh kaum musyrik Mekah. Ketika Allah s.w.t sampai pada ayat ke-5, Dia memberikan peringatan kepada musyrik Mekkah 

“Buatlah segalanya menjadi seperti semula dalam waktu 4 bulan, kalau tidak maka akan ada perang.” Dan di medan perang, ketika mereka datang untuk membunuhmu, ketika mereka datang untuk menyerangmu Di medan perang, ketika orang-orang kafir datang, maka bunuhlah mereka, jangan takut, bunuh mereka! “Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.” Ini adalah ayat Quran yang membicarakan tentang medan perang, ketika musuh melanggar perjanjiannya, dan ketika mereka datang di medan perang untuk memerangimu, jangan takut, perangi balik mereka. Dan ini normal, Jendral dari tentara manapun, untuk meningkatkan semangat dari tentaranya, dia tidak akan berkata “Larilah!” Dia akan berkata “Ketika musuh datang, kau perangi mereka!” Itulah yang dikatakan Quran. Ini adalah ayat untuk di medan perang, tapi dikutip keluar dari konteksnya. Dan Arun Shorie, setelah mengutip ayat ke-5, dia langsung lompat ke ayat ke-7. Kau tahu kenapa? Karena ayat ke-6 punya jawaban atas tuduhannya.

Surat At-Taubah,(9): 6 berkata “Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin(orang kafir) itu minta perlindungan (perdamaian) kepadamu, maka antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.” Jika musuh, jika orang kafir, jika mereka menginginkan perdamaian, jangan hanya berikan pada mereka, kawal mereka ke tempat aman sehingga mereka mendengar firman Allah.” 

Di zaman ini, jendral dari tentara manakah yang berkata hal semacam ini? Maksimal mereka akan memberitahu para tentaranya “jika musuh mau damai, biarkan mereka pergi.” Disini Quran berfirman “Jangan biarkan mereka pergi, kawallah mereka ke tempat yang aman.” Dan hampir semua ayat Quran, kapanpun ia membicarakan tentang peperangan di medan perang, ayat berikutnya langsung berkata “Kedamaian itu lebih baik.” Ayat apapun yang kau kutip dari Quran, ketika membicarakan tentang perang di medan perang melawan musuh, langsung di ayat berikutnya dikatakan “Kedamaian itu lebih baik.” “Jika musuh menginginkan damai, berikan pada mereka.” Dan Quran sangat exsplisit.

Ayat yang dibacakan oleh sang qari di awal program ini, surat Al-Ma’idah(5): 32 berbunyi “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia selurhnya. Dan siapapun yang menyelamatkan kehidupan seseorang, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” 

Disini Quran berfirman “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, baik Muslim maupun non-Muslim, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.”  Dan siapapun yang menyelamatkan kehidupan seseorang, baik Muslim maupun non-Muslim, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” 

Ayat Quran ini saja cukup untuk MEMBUKTIKAN bahwa islam menentang pembunuhan manusia manapun yang tak bersalah, baik Muslim maupun non-Muslim. Tidak ada kitab lain di dunia yang berkata seperti itu, bahwa jika kau membunuh satu saja manusia, berarti kau membunuh seluruh manusia, dan jika kau menyelamatkan satu saja manusia, kau telah menyelamatkan seluruh umat manusia.

Islam begitu jelas dan eksplisit. Membunuh manusia manapun yang tak bersalah sepenuhnya dilarang. Dan aku ingat di Bombay pada tahun 2006, aku berceramah dengan judul ” Is Terrorism A Muslim Monopoly?” Itu adalah topik yang berbeda dari yang ini. Dan ceramah itu tidak lama setelah bom kembar yang terjadi di Bombay, dan situasi di Bombay saat itu menegangkan. Saat itu polisi memberitahuku”Kenapa kau tidak berceramah untuk menjelaskan kepada Muslim?”  Dan para Muslim memberitahuku “Kenapa kau tidak berceramah untuk menjelaskan pada polisi?” Aku berada di ujung sebuah pedang sekarang, dalam situasi sensitif, aku berceramah dengan judul “Is Terrorism A Muslim Monopoly?” dan aku memberikan pandanganku. 

Dan saat sesi tanya jawab, ada seorang Hindu yang berkata “Jika aku seorang Muslim…” Kau tahu, ribuan Muslim terbunuh di Gujrat, ribuan wanita Muslim di perkosa, dan kemudian ada bom yang terjadi di Bombay, lebih dari 180 orang terbunuh, dan ada di koran-koran bahwa Muslim berada di balik pengeboman ini. Jadi saat sesi tanya-jawab, seorang Hindu bangkit dan berkata ” Jika aku berada di posisi Muslim, dan ribuan Muslim terbunuh, dan ribuan wanita Muslim diperkosa, aku akan melakukan hal yang sama, aku akan melakukan pengeboman di Bombay.” Dan setiap orang bertepuk tangan. Aku berkata padanya “Apa yang kau lakukan layaknya manusia normal. Ini adalah reaksi. Ribuan Muslim terbunuh, dan ribuan wanita Muslim diperkosa. Tapi aku tidak bisa melakukan itu. Aku sebagai Muslim tidak bisa melakukan itu, karena Quran (wahyu penutup dan terakhir) tidak mengizinkanku untuk membunuh satu manusia pun yang tak bersalah. 

Jika sebagian Hindu melakukannya di Gujrat, hal itu tetap tidak membolehkan untuk membunuh orang Hindu di Bombay. Ini dilarang dalam Islam. Hanya karena sebagian Hindu melakukan kesalahan di Gujrat, aku tidak bisa mencelakai orang Hindu di Bombay. Jika kau mau membawa para Hindu pelaku pengeboman di Gujrat ke pengadilan, untuk disidang dan dihukum, maka aku mendukungnya. Tapi kau tidak bisa membalas dendam dengan dengan membunuh orang Hindu di Bombay, ini tidak dibolehkan dalam Islam.

Bayangkan, orang Hindu yang tak bersalah yang menjadi korban, keluarganya selamanya akan menjadi musuh Islam. Membunuh manusia manapun yang tak bersalah dilarang oleh Islam. Dan salah satu contohnya adalah ketika aku berada di Inggris, ketika aku masih diizinkam memasuki Inggris, aku berceramah dengan topik yang sama: Pandangan Islam terhadap Terorisme dan Jihad. Seorang pemuda setelah ceramahku berseru ” Takbir! Allahualbar!” Kemudian dia berkata “Matilah George Bush! Matilah George Bush!” Aku sudah berceramah sebaik mungkin, tapi pemuda Muslim ini, dia telah menghancurkan keseluruhan ceramahku. Setiap orang bertepuk tangam, dia berkata “Matilah George Bush” dan orang-orang bertepuk tangan. Kemudian aku berkata kepadanya ” Jika kau membaca sirah dari Rasulullah s.a.w ada dua musuh terkuat yang menghalangi Islam. Keduanya bernama Umar. Jadi Rosulullah berdo’a kepada Allah s.w.t agar setidaknya memberikan hidayah kepada salah seorang Umar. Dan Allah memberikan hidayah kepada Umar ibn Khattab r.a yang menjadi pembela terkuat Islam. Jadi aku berdo’a kepada Allah agar memberikan hidayah pada George Bush. Dengan membunuhnya tidak akan menyelesaikan masalahnya. Aku berdo’a agar Allah memberikan hidayah entah pada George Bush atau Tony Blair.

Kau lebih baik baca sirah Nabi Muhammad, daripada menjadi emosional. Kau tahu Muslim jadi emosional. Jika kau membaca sirah Nabi Muhammad, kau akan melihat bagaimana Nabi Muhammad merespon semacam ini. Allah berfirman dalam Quran di surat Al-Baqaroh(2): 190 “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas…” Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah(2): 193 “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi.” Islam menentang penindasan. Dan bahkan ketika kita melakukan qital (perang melawan kebatilan), ada beberapa aturan yang ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya, yaitu kau berperang dalam self-defense (untuk melindungi diri).

Hampir semua perang adalah untuk self defense. Ada petunjuk yang dipaparkan, diantaranya ketika berperang, jangan menebang pepohonan, jangan menyakiti wanita, jangan menyakiti lansia yang melintas di medan perang, jangan membunuh anak-anak, jangan menghancurkan rumah ibadah, jangan menghancurkam kuil. 

Di zaman sekarang ketika berperang, semuanya dibunuh, wanita dibunuh, anak-anak dibunuh, orang dewasa dibunuh. Jika kau membandingkannya dengan sejarah pada masa Muhammad s.a.w, ada 82 pertempuran dengan musuh yang terjadi dimana hanya 1.018 orang terbunuh. Di Perang Dunia I, lebih dari 10juta orang terbunuh, di Perang Dunia II, lebih dari 20juta orang terbunuh, Bandingkan!

Di zaman sekarang, seperti yang kukatakan media sangat kuat, ia dapat mengubah hitam menjadi putih, siang menjadi malam.

Ketika birawati Kristen menutupi kepala mereka, mereka pun dihormati. Ketika wanita Muslim, menutupi kepala mereka, mereka mengatakan: Islam merendahkan wanita. Kenapa ?

Ketika orang Sikh mengenakan turban dan berjenggot, dia disebut religius, Ketika Muslim mengenakan peci dan berjenggot, dia disebut sebagai fundamentalis/teroris. Kenapa ada standar ganda?

Aku akan mengakhiri ceramahku dengan menjawab tuduhan dari media bahwa Islam disebarkan dengan pedang. Dan ini adalah tuduhan yang dilayangkan oleh media internasional bahwa Islam disebarkan dengan pedang. Jawaban atas tuduhan ini diberikan dengan sangat baik oleh sejarawan terkenal bernama De Lacy O’Leary.

Dia menyebutkan dalam bukunya “Islam at The Crossroads” pada halaman 8, De Lacy O’Leary berkata “Sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari Muslim fanatik yang menyapu dunia, memaksakan Islam dengan acungan pedang pada bangsa-bangsa yang berhasil ditaklukkan adalah mitos yang paling tidak jelas dan fantastis yang pernah ditulis sejarah.” Aku ingin mengulangi pernyataan dari De Lacy O’Leary, sejarawan yang terkenal “Sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari Muslim fanatik memaksakan Islam dengan acungan pedang pada bangsa-bangsa yang ditaklukkan adalah MITOS yang paling tidak jelas dan fantastis yang pernah ditulis sejarah.”

Ketika kita membaca sejarah, kita menjadi paham bahwa bangsa Arab memerintah tanah Arab selama 1.400 tahun belakangan. Selama beberapa tahun, orang inggris datang, selama beberapa tahun orang prancis datang, tapi secara keseluruhan, orang Muslim Arab adalah penguasa tanah Arab. Tapi di zaman sekarang, ada lebih dari 9juta bangsa Arab yang merupakan Kristen koptik. Kristen kopik berarti mereka adalah kristen secara turun temurun. 9 juta orang Arab ini Bersyahadat, adalah saksi, bahwa Islam TIDAK disebarkan dengan pedang. Kami sebagai Muslim memerintah India selama lebih dari 1.000 tahun. Saat itu India adalah negara paling kuat di dunia. Umat Muslim, jika kami ingin, kami bisa memaksakan setiap non-Muslim untuk masuk Islam dengan acungan pedang, tp tidak melalukannya.

Di zaman sekarang, di India, lebih dari 80% orang India, adalah non-Muslim. 80% penduduk non-Muslim di India ini bersyahadat, mereka bersaksi, bahwa Islam tidak disebarkan melalui pedang.

Sekarang, negara dengan penduduk Muslim paling banyak di dunia adalah Indonesia, aku bertanya kepadamu: “Tentara Muslim manakah yang pergi ke Indonesia? Tentara Muslim manakah yang datang ke Malaysia dimana di Malaysia lebih dari 50% adalah Muslim?” Tentara Muslim yang mana? Tentara Muslim mana yang pergi ke Pantai Timur Afrika? Pedang yang mana? 

Thomas Carlyle menulis dalam bukunya “Hero and Hero Worship,” dia menempatkan nabi kita tercinta, Muhammad s.a.w sebagi nabi pahlawan nomor satu. Nomor satu! Dan dia menulis “Setiap gagasan baru berasal dari seseorang. Dalam pikiran seseorang, ia bersemayam. Satu orang dari seluruh dunia! Tidak akan berguna baginya jika iya mengangkat pedang dan memaksakan gagasannya. Kau pertama-tama harus mendapatkan pedangmu, yaitu pedang intelektual!

Seperti yang difirmankan Allah di Quran surat An-Nahl(16): 125 ” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” Thomas Carlyle membicarakan tentang pedang intelektual. 

Di zaman sekarang, Islam menguasai hati tidak dengan pedang baja, melainkan melalui pedang intelektual, pedang kedamaian. Ada sebuah survey yang dilakukan yang di berikan di Reader’s Digest Almanac Book pada 1994 dan juga majalah The Plain Truth. Dan survey ini memberikan data pertumbuhan agama-agama besar didunia dalam jangka waktu 50 tahun, mulai dari 1934-1994 dalam jangka waktu 50 tahun, pertumbuhan dalam agama-agama besar di dunia.

Agama nomor 1 yang bertambah maksimal adalah Islam sebanyak 235%, dan Kekristenan hanya 47%. Aku bertanya padamu “Perang manakah yang terjadi pada 1934 – 1994 yang menyebabkan jutaan non-Muslim masuk Islam?” Perang mana? 

Di zaman sekarang, agama tercepat pertumbuhannya di dunia adalah Islam. Agama tercepat pertumbuhannya di Amerika adalah Islam, agama tercepat pertumbuhannya di Eropa adalah Islam. Betapaun mereka berusaha menekan Islam, sebanyak itu pula Islam tumbuh.

Allah s.w.t berfirman dalam Quran di surat Ali Imran(3): 54 ” Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah juga berencana. Dan Allah sebaik-baiknya perncana.” Kau tahu setelah 9/11, media mengatakan “Islam adalah agama teroris, Muslim adalah teroris.” Setelah 9/11, dalam jangka waktu 9 bulan, di Amerika saja, 34.000 orang Amerika masuk Islam. Di Eropa saja dalam waktu 10 bulan, lebih dari 20.000 orang Eropa masuk Islam. 

Di zaman sekarang media mengatakan Islam merendahkan wanita, Islam tidak memberikan hak mereka. Apakah kau tahu, dari orang-orang yang masuk islam, 2/3 darinya adalah wanita. Aku bertanya: Siapakah yang memaksa wanita Amerika untuk masuk Islam? Siapa yang memaksa wanita Eropa untuk masuk Islam?

Allah berjanji dalam Quran tidak kurang dalam 3 ayat berbeda. Allah berjanji dalam surat Al-Fatah(48): 28, di surat At-Taubah(9): 33, dan surat Al-saff(61): 9, Bahwa Allah telah mengirim nabi-nabinya dengan agama kebenaran sehingga ia akan menang terhadap semua agama lainnya, entah itu kekeristenan, Yudaisme, Hinduisme, Buddhisme, Sosialisme, Ateisme, Modernisme, Islam ditakdirkan untuk menang atas semuanya! Menguasai mereka semua! Betapapun orang musyrik tidak menyukainya! Dan akhir dari ayat lainnya berbeda. 

Allah s.w.t berfirman “Allah telah mengutus nabi-nabi-Nya dengan petunjuk dan agama kebenaran sehingga ia akan menang atas segala agama lainnya”, entah itu yudaisme, kekristenan, Hinduisme, Buddhisme, Sosialisme, Modernisme, Islam ditakdirkan untuk menang atas segalanya! Menguasai mereka semua! Dan dalam hal ini Allah adalah saksinya.

Aku akan mengakhiri ceramahku dengan kutipan ucapan Dr. Adam Pearson. Dr. Adam Pearson berkata “Orang-orang khawatir bahwa suatu hari senjata nuklir akan jatuh di tangan orang Arab, mereka tidak menyadari bahwa bom islam(bom kedamaian) telah dijatuhkan. Ia telah jatuh pada saat Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan.” Wasalamuallaikum wr. wb

Cukup sekian ceramah dari Syekh Dr. Zakir Naik yang saya buatkan Artikelnya. Semoga apa yang telah dibaca menambah pengetahuan kita tentang Islam dan bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung jangan lupa bantu share artikel ini.