Cara Menyimpan Daging Kurban Yang Baik dan Benar


Gambar Daging Kurban Idul Adha 1440H Tugiman Blog


Berikut merupakan cara yang seharusnya diperhatikan masyarakat awam saat menyimpan daging kurban pada saat Idul Adha. DinPerPang kota Yogyakarta Bapak Sugeng Darmanto menghimbau masyarakat bisa memanfaatkan lemari es/kulkas supaya daging kurban bisa bertahan lebih lama.

Berikut ini cara pertama yang bisa dilakukan masyarakat, pastikan untuk tidak mencuci daging agar lebih awet saat disimpan. Daging yang sudah dicuci biasanya mudah tercemar bakteri apabila tidak segera dimasak.

Kedua, usahakan untuk sudah memotong-motong daging kurban sebelum disimpan di kulkas atau dimanapun tempat penyimpanan semisal taperware.  Konsumsi daging setiap orang dalam sehari kurang lebih 300gram/hari

Potongan daging kurban bisa disimpan dalam tempat yang berbeda agar gampang bila akan diolah, dari lemari pembeku ketika hendak dimasak. Pilih tempat daging untuk penyimpanan, yang berkualitas bagus, untuk memastikan daging masih bisa di konsumsi saat hendak diolah.

Simpanlah daging dalam potongan kecil-kecil untuk menghindari pembusukan dan penurunan kualitas daging yang disimpan ketimbang potongan daging kurban yang dipotong besar-besar. Daging dipotong-potong kemudian simpanlah dengan benar agar bisa bertahan hingga 20-30hari kedepan.

Tapi, Bapak Sugeng juga mngatakan agar pada daging yang kurang bersih atau terkena debu atau pasir pada saat pemotongan. Khusus untuk daging ini, sebaiknya masyarakat untuk segera mencuci dan mengolah daging kurbannya.

Agar daging terhindari dari terkena pasir atau debu, Bapak Sugeng menghimbau takmir masjid untuk menyembelih dan memotong hewan kurban di tempat yang bersih.

“Tempat untuk penyembelihan dan pemotongan diupayakan dalam kondisi yang bersih dan jauh dari debu atau pasir sehingga daging yang diterima warga pun dalam kondisi yang bersih,” ujar Bapak Sugeng.

Untuk itu, limbah sisa-sisa pemotongan hewan kurban, Pak Sugeng menyarankan untuk takmir masjid membuatkan wadah khusus supaya tidak mencemari lingkungan warga/tempat penyembelihan. Untuk bagian jeroan hewan kurban, Pak Sugeng juga menghimbau masyarakat tidak mencuci daging, kulit dan sisa-sisa hewan kurban yang lain menggunakan air yang mengalir, tapi buatlah penampungan/tempat untuk limbah sisa-sisa dari hewan kurban.