Dr. Zakir Naik Menjelaskan Keberadaan Tuhan kepada Orang Ateis
Dr. Zakir Naik |
Kali ini saya menulis artikel tentang ceramah Dr. Zakir Naik, selamat membaca.. 🙂
Dibawah ini adalah ceramah Dr. Zakir Naik yang saya rangkum dari Video Lampu Islam di youtube dan saya tulis di bawah ini. Berikut ceramah Dr. Zakir Naik :
Bagaimana kita memberitahu mereka?
Kepada non-Muslim lainnya, pertama yang harus kulakukan adalah membuktikan padanya bahwa tuhan yang mereka sembah adalah salah. Jadi setengah dari waktuku habis untuk membuktikan bahwa tuhan yang mereka sembah itu salah. Tapi disini setengah pekerjaanku telah selesai, “La illaha.” Yang masih tersisa ku lakukan adalah “Ilallah” dan “Muhammadur rasulullah.” “Kecuali Allah dan Nabi Muhammad s.a.w adalah utusan Allah.” Dan ateis ini, dia menolak Tuhan karena dia mempunyai konsep ketuhanan yang salah. Siapapun yang berkata dia tidak percaya pada Tuhan, pertama aku bertanya padanya “Apakah definisi dari Tuhan?”
Bagi siapapun yang menolak apapun, dia harus tahu definisinya. Misalnya, jika aku berkata bahwa ini (Dr. Zakir naik memegang buku) yang ku pegang adalah pulpen, bagimu untuk mengatakan “Ini bukan pulpen”, kau harus tahu definisi dari pulpen. Jika kau tidak tahu definisi dari pulpen, kau tidak bisa berkata “Ini bukan pulpen.” Apakah ini jelas? Apakah kau setuju denganku atau tidak? Jika ini yang kupengan (Buku) “Ini adalah pulpen.” Bagimu untuk berkata “ini bukan pulpen”, kau harus tahu definisi dari pulpen, kalau tidak, kau tidak bisa berkata secara logika bahwa ini bukan pulpen. Ada orang yang pintar. Dia berkata “Tidak, saudara Zakir, Aku tahu definisi dari buku. Jadi meskipun aku tidak tahu definisi dari pulpen, aku bisa berkata itu bukan pulpen. Aku tahu itu sebuah buku. Jadi kenapa aku harus tahu definisi dari pulpen?” Aku berkata “Baiklah, Kau tahu ini sebuah buku?” Dia berkata “Ya.” Aku katakan “Ini adalah kitab.” Dia akan berkata “Tidak, itu bukanlah kitab.” Dia tahu definisi dari buku, tapi tidak tahu definisi dari kitab. Kitab dalam bahasa Arab dan Urdu berarti buku. Jika aku berkata ini adalah sebuah pulpen, mengetahui definisi dari pulpen itu lebih penting daripada mengetahui apakah ini.
Begitu juga, jika seseorang berkata “Tidak ada Tuhan”, pertama aku bertanya padanya “Apakah definisi dari Tuhan?” Definisi yang mereka berikan adalah ketika mereka melihat bahwa tuhan itu kebohongan, tuhan dapat dikalahkan, tuhan dapat dibunuh. Jadi ketika kita mendengar semua kisah tentang tuhan yang berbohong, tuhan dapat dikalahkan, tuhan dapat dibunuh, tuhan dapat mati, tuhan harus makan, jadi mereka (ateis) menolak menyembah tuhan itu. Siapa yang mereka tolak? Mereka menolak tuhan yang palsu, “La illaha.” Begitu juga, seseorang.. jika dia pecaya bahwa Islam adalah agama teroris, Islam adalah agama kejam, Islam adalah agama tidak ilmiah, Islam adalah agama yang tidak memberikan hak kepada wanita, itu alasan mereka menolak Islam. Aku katakan: Bahkan aku juga menolak Islam seperti itu. Tapi, karena aku tahu bahwa Islam adalah agama kasih sayang, Islam adalah agama ilmiah, Islam menghargai hak manusia, Islam menghargai hak wanita. Jadi apa yang kulakukan, aku katakan padanya “Islam yang kau percayai dan kau tolak, memang harus ditolak, tapi Islam yang benar adalah.. “maka aku menjelaskan Islam yang benar padanya.” Begitu juga, ketika orang-orang ini menolak tuhan yang salah, kita harus menjelaskan pada mereka apakah Tuhan yang asli itu.
Dan definisi terbaik tentang Tuhan, tentang Allah s.w.t diberikan dalam Qur’an di surat Al-Ikhlas[112]: 1-4
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” Inilah empat definisi tentang Allah s.w.t. Siapapun yang mengatakan fulan bin fulan adalah Tuhan, jika orang tersebut sesuai dengan 4 definisi ini, kami sebagai muslim tidak punya masalah, dan menerima orang tersebut sebagai Tuhan. Yang pertama adalah “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” Yang kedua adalah “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Ada banyak orang yang berkata bahwa Rajneesh adalah Tuhan. Mari kita coba menguji Bhagwan Rajneesh dengan surat Al-Ikhlas. Ada orang yang bertanya padaku saat sesi tanya-jawab “Saudara Zakir, kami sebagai Hindu tidak menganggap Bhagwan Rajneesh sebagai Tuhan.” Aku tidak pernah berkata bahwa Hindu mempercayai Bahgwan Rajneesh sebagai Tuhan. Aku telah baca kitab Hindu, tidak ada dalam kitab Hindu bahwa Bahgwan Rajneesh itu Tuhan, tapi ada sebagian oang yang percaya Bahgwan Rajneesh itu Tuhan. Mari kita mengetes Bahgwan Rajneesh dengan surat Al-Ikhlas. Yang pertama adalah “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (satu-satunya).” Apakah Bahgwan Rajneesh satu-satunya? Apakah dia orang satu-satunya yang mengaku ilahi? Ada ratusan orang yang mengaku ilahi. Dan di negara ini saja, ada ribuan orang yang mengaku sebagai Tuhan. Dia bukan satu-satunya. Tapi pengikut Bahgwan Rajneesh berkata “Tidak, dia hanya satu-satunya yang unik.” Mari kita lanjutkan ke tes berikutnya. “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.. “ apakah Bahgwan Rajneesh tidak bergantung kepada apapun? Kita tahu dari autobiografi Bahgwan Rajneesh, dia berkata bahwa dia menderita asthma, dari alergi, dari diabetes mellitus. Bayangkanlah Tuhan menderita asthma, alergi, diabetes milletus. Tes yang ketiga adalah “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.” Kita tahu Bahgwan Rajneesh terlahir dari ibunya yang orang Inggris, dan kemudian pada 1981, dia pergi ke Amerika dan bekeliling Amerika bersama ribuan orang Amerika. Dan di negara bagian Oregon, di mendirikan sebuah pusat bernama Rajneesh Puram. Kemudian pemerintah Amerika menangkapnya dan memenjarakannya. Dan Bahgwan Rajneesh menduga bahwa pemerintah Amerika memberikannya racun di penjara. Bayangkanlah. Masa Tuhan diracuni? Berikutnya pemerintah Amerika, mengusirnya dari Amerika, dia kembali ke India, dan kembali ke kota Puna, dimana dia punya sebuah center yang disebut Osho Commune. Dan jika kita pergi ke centernya, jika kita mengunjungi samadhinya, tercatat di samadhinya, ”Bahgwan Rajneesh (Osho), tidak pernah dilahirkan, tidak pernah mati, melainkan mengunjungi bumi dari 11 Desember 1931 – 19 Januari 1990.” “Tidak pernah dilahirkan, tidak pernah mati, melainkan mengunjungi bumi dari 11 Desember 1931 – 19 Januari 1990.” Mereka lupa untuk menulis di Samadhinya bahwa dia tidak diberikan visa untuk masuk 20 negara di dunia. Tuhan datang untuk mengunjungi dunia, dan dia membutuhkan visa. Dan uskup besar Yunani berkata “Jika kau tidak mengeluarkan Bahgwan Rajneesh dari negara ini, kami akan membakar rumahnya dan rumah murid-muridnya.” Dan tes terakhir, “Tidak ada satu pun yang menyerupai-Nya.” Ini sangat ketat sampai-sampai tidak ada satu orang pun kecuali Tuhan yang dapat lulus tes ini. Ketika kau bisa membandingan Tuhan dengan siapapun di dunia atau di jagat raya ini, maka dia bukan Tuhan, “tidak ada yang menyerupai-Nya.” Misalnya seseorang berkata bahwa Tuhan itu 1.000 kali lebih kuat daripada “Arnol Schwarzenegger” orang yang mendapat julukan “Tuan Dunia”, “Pria terkuat di dunia”, “Mr. Universe”, “Pria terkuat di jagat raya.” Pada saat kau membandingkan Tuhan dengan apapun di dunia ini, entah itu Arnol Schwarzenegger, atau Dara Singh, atau King Kong, baik itu 1.000 kali atau sejuta kali. Tepat saat kau bisa membandingkan Tuhan dengan apapun di dunia ini, dia bukan Tuhan. “Tidak ada yang menyerupai-Nya.” Kau tahu Bahgwan Rajneesh menggunakan pakaian putih, berjenggot, punya dua mata, satu hidung, dua tangan. Saat kau bisa membandingkan Tuhan dengan apapun di dunia ini, dia bukan Tuhan.”Tidak ada satupun yang menyerupai-Nya.”
Selain itu Allah berfirman dalam Qur’an di surat Israa [17]: 110 “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik).” Kau bisa memanggil Allah dengan nama apapun tapi haruslah nama-Nya yang indah. Jadi Dia hanya boleh disebut dengan nama-nama yang diberikan oleh diri-Nya sendiri. Dan pesan ini selain disebutkan dalam surat Isra”[17], juga disebutkan dalam surat A’raaf[7]: 180, di surat Taa haa[20]: 8, begitu juga surat Hashr[59]: 24 bahwa kepunyaan Allah-lah nama-nama-Nya yang terbaik. Bersambung.