Bukti Setan dirantai di bulan Ramadhan dan Kenapa Manusia masih Buat Dosa?

Foto Dr. Zakir Naik
Dr. Zakir Naik

Bukti setan dirantai dibulan Ramadhan dan Kenapa manusia masih melakukan dosa? Berikut penjelasan dari Dr. Zakir Naik  yang memberi tiga alasan menurut pandanganya saat di tanya pertanyaan diatas dari Host yang menanyakannya, berikut pertanyaan dan penjelasanya.
Dr. Zakir, pertanyaan selanjutnya adalah pertanyaan yang sangat umum dan ini salah satu yang ingin kita ketahui, yaitu
“Jika semua syaitan dirantai selama bulan Ramadhan, bagaimana bisa orang-orang tetap melakukan dosa?”

Dr. Zakir menjawab : Aku setuju denganmu ini adalah pertanyaan yang umum/lazim, dan aku ingat beberapa tahun yang lalu ketika aku disekolah, ketika aku mendengar hadits ini bahwa “Syaitan-syaitan dirantai di bulan Ramadhan.” Seketika itu datang pertanyaan dalam pikiranku, dan pikiran itu yang juga datang dalam pikiran banyak umat Muslim dan non-Muslim. Yaitu “Jika syaitan dirantai, lalu bagaimana bisa manusia melakukan dosa?” Pertanyaan ini berdasarkan pada Hadits Muhammad s.a.w, dimana telah aku sebutkan sebelumnya dalam hadits sahih Musnab Ahmad Vol. 2 Halaman 230 Hadits 7148, yang juga diulangi dalam Sunan Al Nasai, Bab 5 Hadits 2106 Nabi bersabda

“Hai orang-orang, bulan Ramadhan yang penuh berkah telah datang, dan Allah mewajibkan kepada kita berpuasa di bulan ini, dan pintu-pintu surga akan dibuka di bulan ini, dan pintu neraka akan ditutup, dan syaitan-syaitan akan dirantai, di bulan ini ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan orang yang meraih keberkahan di bulan ini adalah orang yang benar-benar meraih keberkahan.” 

Jadi ketika kita mengambil dari Hadits ini, dengan jelas disebutkan bahwa di bulan Ramadhan ini syaitan-syaitan akan di rantai. Itulah pertanyaan logisnya, syaitan-syaitan dirantai, lalu bagaimana manusia melakukan dosa?

Untuk membuat orang-orang mengerti, Kita harus menyadari bahwa ketika syaitan-syaitan dirantai, itu bukan berarti syaitan-syaitan telah gugur atau telah dibunuh. Mereka masih ada, tetapi mereka dirantai, mereka tidaklah dibunuh. Kekuatannya masih ada, tetapi berkurang/lemah. Agar bisa lebih dimengerti, aku akan memberikanmu contoh:

Ketika ada singa atau harimau yang bebas berkeliaran, maka ada peluang besar dia bisa membunuhmu, hidupmu dalam bahaya. Tetapi disaat singa atau harimau itu dirantai, maka kamu aman. Kamu aman selama kamu menjaga jarak aman. Setelah singa itu dirantai, jika kamu mendekat padanya, maka ada kemungkinan kamu masih bisa dibunuhnya. Jadi selama kamu menjaga jarak dari singa yang dirantai ini, maka kamu aman. Sama halnya di bulan Ramadhan, jika kamu menjaga jarak aman dari syaitan, maka kamu akan aman. Dan jika kamu membaca Qur’an Al-Baqarah (2): 168 “Berhati’hatilah kamu, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Gambar tulisan Surat Al-Baqarah(2): 168

Dibanyak tempat Allah s.w.t berfirman dalam Qur’an bahwa “Berhati-hatilah dari langkah-langkah syaitan” Allah tidak mengatakan “Berhati-hatilah dengan syaitan.” Karena Muslim biasa dan Muslim rata-rata yang memiliki iman yang sedang, ketika dia melihat syaitan didepannya dia akan berhati-hati. Sebagai contoh, Misalnya ada gadis muda yang mendatangi anak muda yang memiliki iman rata-rata. Jika gadis muda itu datang dan berkata padanya, “Mari kita menghabiskan malam ini bersama!” Lelaki Muslim itu akan mengatakan “Menghabiskan malam bersama wanita adalah haram! Itu adalah zinna!” Dia dengan seketika menolaknya. Tetapi jika gadis itu menelpon anak muda itu dan berbicara padanya melalui telepon, Anak muda itu akan berkata “Berbicara dengan gadis di telepon itu tidaklah masalah.” Sehingga dia berbicara pada gadis itu untuk beberapa saat melalui telepon untuk beberapa menit. Kemudian gadis itu berkata “Mari kita makan di MCD atau CFC?” “Makan, hanya beberapa menit, setengah jam dengan seorang gadis di MCD, tidaklah masalah!” Sehingga dia pergi makan dengan gadis itu di MCD. Kemudian gadis itu berkata “Kenapa tidak kita makan malam di restoran?” “Makan malam bersama gadis direstoran hanya untuk beberapa jam, tidaklah masalah!” Kemudian gadis itu berkata “Kenapa tidak kita menghabiskan malam bersama?” Dan anak muda itu berkata “Menghabiskan malam bersama dengan seorang gadis, tidaklah masalah!” Jadi ini adalah “KHUTWATU SYAITAN” (langkah-langkah syaitan). Ini tidaklah disebutkan dalam Qur’an, ini adalah contoh. Jadi Allah memperingatkan kita “Berhati-hatilah dengan langkah-langkah syaitan.”

Jika syaitan itu langsung datang dihadapan Muslim yang memiliki iman sedang, dia akan menghindar lari dari syaitan. Akan tetapi langakah-langkah syaitan adalah hal yang berbahaya. Jadi yang harus kita sadari, ketika syaitan itu dirantai, langkah-langkah syaitan itu berkurang, sehingga banyak dosa tercegah, tetapi jika kita mendekat kepadanya, maka peluang kita dikendalikan oleh syaitan dan melakukan dosa menjadi sangat lebih tinggi. Jadi kita harus berhati-hati di bulan Ramadhan, jika kita menjaga jarak maka peluang melakukan dosa menjadi sangat kecil. Tetapi jika kita mendekat kepada syaitan meskipun mereka dirantai, sebagaimana singa bisa berjalan ketika dia dirantai, sama juga halnya dengan syaitan. Jadi inilah pemahamanku (Dr. Zakir Naik). Rasulullah bersabda “Syaitan-syaitan dirantai, mereka masih bisa bergerak” jadi jika menjaga jarak menjauh dari syaitan, maka kita akan aman.

Alasan ke-dua aku rasa adalah, bahwa di bulan Ramadhan meskipun para syaitan dirantai, kita harus menyadari bahwa di sisa 11 bulan mereka bebas. Dan mereka meninggalkan dampak-dampak kepada manusia pada 11 bulan ini, itu setidaknya memberikan dampak dan pengaruh di bulan Ramadhan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, aku akan selalu memberikan contoh:
Yaitu ada pengedar narkoba yang mencoba untuk mencari pelanggan anak-anak muda dari mahasiswa di universitas. Jadi yang mereka lakukan awalnya adalah mereka memberikan narkoba secara gratis, dan mereka mempengaruhi anak-anak muda itu untuk memakai narkoba. Kemudian setelah beberapa waktu mereka mengenakan/mengeluarkan biaya terhadap narkoba itu, kemudian mereka mengenakan jumlah biaya yang besar. Seiring berjalanannya waktu anak-anak muda itu sudah ketagihan dengan narkoba. Jadi meskipun pengedar narkoba itu tidak ada, mereka (anak-anak muda) itu akan berusaha mencari dimana pengedear narkoba itu, mereka akan pergi keluar untuk mencarinya dan mendapatkan narkoba. Dan banyak dari mereka meskipun pengedar narkoba itu dihukum penjara dengan waktu yang lama, mereka akan berusaha pergi mencari pengedar narkoba lainnya, mereka mungkin mendatangi apotik, dan membeli mandrax, entah apapun itu. Mereka sangat ketagihan terhadap itu.

Jadi orang-orang yang telah menjadi kecanduan narkoba ini, bisa juga dikatakan kecanduan dengan syaitan. Meskipun syaitan-syaitan itu dipenjara, namun efeknya masih tetap ada. Jadi inilah pemahaman terhadap pengedar narkoba, meskipun mereka kecanduan berlangganan narkoba itu, sehingga kita manusia berlangganan dengan dosa-dosa.  Dan meskipun syaitan-syaitan itu berada dipenjara, kita akan tetap terus melakukan kesalahan-kesalahan ini. Tetapi terutama orang-orang yang kecanduan, termasuk ke dalam kategori ini. Jadi orang-orang itu yang melakukan dosa besar, masuk dalam kategori ini, tapi Muslim yang normal, Muslim rata-rata yang belum kecanduan adalah sangat mudah baginya untuk menjauhi dari dosa.

Dan alasan ke-tiga yang kuberikan adalah:
Yaitu meskipun ada beberapa ulama yang mengatakan, bahwa dibulan Ramadhan syaitan yang kuat dipenjarakan, syaitan yang lebih kecil dibiarkan bebas. Tetapi menurut pemahamanku (Dr. Zakir naik). Alasan ketiga adalah meskipun syaitan-syaitan itu dipenjara oleh Allah s.w.t, namun mereka masih bisa berbisik. Dan salah satu cara syaitan agar manusia mendekatkan kepadanya adalah dengan bisikian. Allah berfirman dalam Qur’an surat An-Nas(114): 1-6

Surat An-Nas

“Mereka membisikan (kejahatan) kedalam hati manusia dan mereka menarik, diantara mereka dari (golongan) jin dan manusia..” itu membicarakan tentang syaitan yang membisikan (kejahatan) kedalam hati manusia dan mereka menariknya, dan diantara syaitan-syaitan ini adalah dari golongan jin dan manusia. Jadi mungkin Allah s.w.t telah memenjarakan syaitan dari golongan jin. Tapi kita manusia masih tetap bebas, jadi salah satu kategori jin telah dipengaruhi bahkan syaitan juga yang berada (bersembunyi) didalam manusia, Allah s.w.t mengatakan itu. Yang masih bebas, namun kita masih harus berhati-hati dari bisikan syaitan “WasWasa”, “WasWasa” ini artinya adalah suatu hal yang mendorong manusia agar melakukan dosa. Sehingga dosa dilakukan, namun peluangnya kecil,  dan lebih lanjut disebutkan dalam keseluruhan Hadits bahwa Allah telah mewajibkan kepadamu untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Menurutku hanya jika kamu berpuasa syaitan-syaitan akan dipenjara, itu membicarakan tentang syaitan yang akan mendorongmu, jadi Allah mengatakan jika kamu berpuasa, Allah mewajibkan kamu berpuasa, dan syaitan-syaitan akan dirantai. Jadi jika kamu berpuasa tentunya syaitan-syaitan akan dilemahkan. Persyaratan bagi kita agar bisa menjauh dari syaitan adalah dengan berpuasa. Jika kamu berpuasa dengan niat yang benar karena Allah s.w.t, tentunya syaitan-syaitan tidak akan bisa mempengaruhimu. Dan logika terbaik untuk membuktikan ini adalah:
Jika kita mengecek tingkat kriminal dari negara-negara Muslim selama bulan Ramadhan adalah menurun. Namun jika kamu mengecek tingkat kriminal dari negara-negara non-Muslim selama bulan Ramadhan adalah sama saja. Alasannya adalah karena mereka non-Muslim tidak berpuasa, sehingga syaitan-syaitan ini masih tetap mempengaruhinya. Dikarenakan Muslim berpuasa.. jika tidak semuanya melakukan dengan baik setidaknya sebagian besar atau setidaknya dalam jumlah yang besar. Sehingga itu tingkat kriminal di negara-negara Muslim menjadi lebih rendah di bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lain. Tetapi tingkat kriminal di negara-negar non-Muslim sama saja. Ini mengindikasikan, dengan kata lain bahkan non-Muslim mereka tidak akan melakukan dosa. Jadi syaratnya adalah kita harus berpuasa dengan benar karena Allah s.w.t.

Itulah tiga alasan dan jawaban dari Dr. Zakir naik tentang pertanyaan “Jika semua syaitan dirantai selama bulan Ramadhan, bagaimana bisa orang-orang tetap melakukan dosa?”
Semoga artilel ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk share artikel ini.


Sumber : Cahaya Islam Channel